Surabaya terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakatnya melalui berbagai upaya, khususnya dalam penataan taman dan ruang terbuka hijau di seluruh kota. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimplementasikan program revitalisasi yang merinci pembaruan taman dan peningkatan fasilitas dengan tujuan memberikan pengalaman yang lebih baik kepada warga kota. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan pentingnya menjaga fungsi utama taman sebagai penyerap polusi udara selama proses revitalisasi. Tanaman besar yang memiliki kemampuan penyerapan polusi tetap dipertahankan, sedangkan tanaman di lapisan bawah diatur ulang dengan permainan warna untuk meningkatkan estetika taman.

Eri Cahyadi juga menyoroti pentingnya membangun taman yang bukan hanya bersifat estetis, tetapi juga dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Contohnya, Taman Surya di depan Balai Kota Surabaya yang mengalami revitalisasi dengan penambahan fasilitas kolam, kandang burung, pertunjukan musik langsung pada akhir pekan, dan memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk berjualan di sekitar taman. Hasilnya, jumlah pengunjung meningkat signifikan setiap akhir pekan. Eri Cahyadi menekankan bahwa tujuan utama pembangunan taman adalah untuk memberikan manfaat kepada lingkungan dengan menjaga fungsi penyerap polusi udara, sambil menjadikannya sebagai tempat yang indah dan mendukung pertumbuhan ekonomi warga melalui UMKM. "Konsepnya seperti itu, apa pun yang dibangun oleh Pemkot, harus memberikan manfaat pada tiga aspek ini," ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan bahwa mereka tengah berfokus untuk merevitalisasi seluruh taman aktif dan pasif di kota ini. Dari 949 taman yang dikelola, termasuk taman aktif dan taman pasif, 169 di antaranya diubah menjadi taman bermain anak yang selalu ramai dikunjungi oleh warga. Proses revitalisasi dilakukan secara bertahap untuk memastikan seluruh taman di Surabaya mendapatkan perhatian. Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Myrna Augusta Aditya Dewi, menambahkan bahwa dalam proses revitalisasi, mereka memperbarui konsep taman dengan menambahkan tanaman pendek berwarna-warni dan ornamen. Revitalisasi ini tidak hanya mencakup penataan tanaman, tetapi juga perubahan desain dan penambahan fasilitas, termasuk wahana bermain dan tempat untuk UMKM. Beberapa taman yang telah direvitalisasi, seperti Taman Asreboyo, Taman Kartika, dan Taman Apsari, berhasil menarik perhatian dengan keindahan dan keberagaman fasilitasnya.