Jumat, 26 April 2024
Detail Artikel Kembali
Artikel

7 Fakta Terbaru Tragedi Jatuhnya Pesawat Latih TNI AL di Selat Madura

post-img

Sebuah insiden pesawat jatuh kembali menimpa dunia militer Indonesia. Kali ini, pesawat latih TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 jatuh di di Selat Madura. Pesawat latih itu jatuh pada Rabu (7/9) sekitar pukul 09.30 WIB. Pesawat latih milik TNI AL ini jatuh saat melaksanakan Air Defense Exercise (ADEX). Pesawat itu dinyatakan jatuh 35 menit setelah hilang kontak. detikJatim menghimpun fakta-fakta soal insiden ini: 1. Titik Jatuhnya Pesawat Sudah Ditemukan Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan menyebut pihaknya sudah mendapatkan titik diduga keberadaan pesawat latih yang jatuh. Dwika mengungkapkan titik itu didapat dari tangkapan sonar yang digunakan dalam proses pencarian. Hasil dari pemantauan, pesawat tersebut ditemukan jatuh di kedalaman 10-15 meter di bawah laut. "Memang secara gambar yang ada di sonar itu bentuknya hanya siluet. Masih terlihat bentuk pesawatnya di kedalaman antara 10-15 meter," ujar Dwika di Mabes AL, Cilangkap seperti yang dilansir dari detikNews. 2. Evakuasi Terkendala Cuaca Sayangnya, proses evakuasi itu tidak bisa berlangsung lancar karena terkendala oleh cuaca. Salah satunya, pada saat konferensi pers di Mabes AL, Dwika menyebutkan proses evakuasi itu sempat terkendala hujan. "Proses ini tidak bisa kami tentukan. Seperti sekarang di lokasi masih hujan sehingga tim kesulitan," ujarnya di Cilangkap, Jakarta Timur. Identitas penumpang pesawat, baca di halaman selanjutnya! 3. Dapat Atensi KSAL Dwika mengatakan arahan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono proses evakuasi harus dilakukan sesegera mungkin. Selain itu, Yudho berencana untuk meninjau langsung TKP jatuhnya pesawat itu. "Tadi dari Bapak KSAL menyatakan atensi khusus terkait peristiwa ini. Kemungkinan Bapak KSAL dalam waktu dekat akan meninjau langsung lokasi. Tapi sesuai perintah Bapak KSAL, secepat mungkin kami akan melakukan evakuasi," ujarnya. 4. Sejumlah Tim Dikerahkan untuk Evakuasi Dalam proses pencarian dan evakuasi itu, Dwika menyebutkan bahwa TNI AL mengerahkan 7 KRI, 1 pesawat udara CN235, 2 helikopter, 2 KAL, 2 Tim Kopaska, dan 2 Tim Penyelam. 5. Pesawat Kecelakaan saat Latihan Sebelumnya, Kepala Dinas Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma Julius Widjojono menjelaskan pesawat yang jatuh berjenis Bonanza G-36 milik TNI AL dengan nomor registrasi T-2503. Pesawat itu terjatuh di Selat Madura antar Bangkalan dan Gresik yang merupakan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Ia sebutkan juga bahwa pesawat itu mengalami kecelakaan saat melakukan latihan. 6. Identitas Pilot dan Kopilot Julius juga membeberkan identitas pilot dan kopilot yang menerbangkan pesawat tersebut. "Tercatat pesawat tersebut diterbangkan Pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady NRP 22360/P," kata Julius. Ia melanjutkan, Kopilot yang mendampingi Judistira adalah Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti dengan NRP 22613/P. Danpuspenerbal Dwika juga menyebutkan bahwa hingga kini kondisi keduanya masih belum dipastikan. "Kondisi pilot juga masih belum bisa kita pastikan," ujarnya. 7. Kronologi Jatuhnya Pesawat Berdasarkan keterangan Komandan Puspenerbal dan Kadispenal saat memberikan keterangan pers berkaitan pesawat latih yang jatuh, berikut ini kronologi jatuhnya pesawat latih tersebut di Selat Madura. 08.45 WIB - Lepas Landas Pesawat Udara (pesud) jenis G-36 BonanzaT-2503 milik TNI Angkatan Laut tersebut lepas landas pada pukul 08.45 dari bandara Juanda. "Pada pukul 08.45 WIB pesawat latih milik TNI AL jenis Bonanza G-36, Nomor Registrasi T-2503 take off dari bandara Juanda dengan rute Sub (Armada) Loc Area-Sub," kata Danpuspenerbal Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan. "Pukul 08.55 WIB pesawat latih milik TNI AL jenis Bonanza G-36, Nomor Reg: T-2503, Lost Contact di Perairan Laut Selat Madura (antara Bangkalan Madura dan Gresik)," kata dia. 09.30 WIB - Pesawat Jatuh Dwika melanjutkan, pesawat tersebut kemudian jatuh sekitar pukul 09.30 WIB di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) yaitu di Perairan Laut Selat Madura, antara Kabupaten Bangkalan Madura dan Gresik.

About Us

The argument in favor of using filler text goes something like this: If you use arey real content in the Consulting Process anytime you reachtent.

Instagram

Cart