Berita Terkini
Ada yang Baru di MPP Surabaya! Kenali Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM)
Audiensi dan Benchmarking Bersama Pemerintah Kota Surabaya Dalam Rangkaian Kunjungan Kerja Pemerintah Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan
Studi Tiru Kabupaten Buton Tengah
Sosialisasi & Konsultasi Perizinan Rumah Kost / Kos-Kosan Pada Pemerintah Kota Surabaya
Festival Rujak Uleg Surabaya Masuk Dalam Daftar 110 Kalender Nasional "Kharisma Event Nusantara"


Berita dan Artikel
Investasi di Surabaya Barat Meningkat Tajam di Triwulan Kedua 2024
- By -
- 1 July 2024

Surabaya, 01 juli 2024 – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya mengumumkan target ambisius untuk meningkatkan nilai investasi di Surabaya Barat pada triwulan kedua tahun ini. Setelah mencatat investasi mencapai Rp2 triliun pada triwulan pertama, pihak DPMPTSP menetapkan target yang lebih tinggi, yakni mencapai Rp4 triliun pada periode kedua.
Koordinator Penanaman Modal DPMPTSP Surabaya, Hefli Syarifuddin, dalam konferensi pers kemarin (27/6), menyatakan optimisme mereka terkait capaian ini. "Nilainya lebih banyak dari periode sebelumnya, menunjukkan peningkatan signifikan dalam minat investor di wilayah Surabaya Barat," ujarnya.
Untuk mencapai target tersebut, Hefli menjelaskan bahwa pihaknya telah mempercepat proses perizinan dan aktif dalam membangun infrastruktur pendukung. "Kami akan memantau realisasi nilai investasi setelah laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) selesai dilaporkan pada bulan Juli ini. Harapannya, pada awal Agustus kita dapat melihat nilai investasi riil yang telah tercapai," tambahnya.
Pihak DPMPTSP juga menekankan bahwa investasi dalam negeri (PMDN) akan lebih didorong dibandingkan dengan investasi asing (PMA) di triwulan kedua ini, dengan target persentase PMDN yang mencapai lebih dari 90 persen dari total investasi. Hal ini sejalan dengan strategi untuk memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Surabaya.
Meskipun menghadapi fluktuasi nilai tukar rupiah yang terkadang tidak stabil, Hefli menegaskan bahwa hal ini tidak secara signifikan mempengaruhi minat investor. "Kami terus berkomunikasi dengan asosiasi pengusaha dan investor, khususnya dalam negeri, untuk menjamin iklim investasi yang kondusif," tegasnya.
Di samping itu, pembangunan infrastruktur yang masif, seperti pembangunan radial road dan pelebaran Jalan Menganti Lidah Wetan di Surabaya Barat, menjadi dorongan tambahan bagi investor. "Ketersediaan lahan yang memadai juga menjadi nilai tambah bagi mereka yang ingin berinvestasi di wilayah ini," imbuh Hefli.
Dengan upaya ini, DPMPTSP Surabaya berharap dapat menciptakan lingkungan yang ramah bagi para pelaku usaha serta memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kota Surabaya secara keseluruhan.